Malioboro Hartigon; Midnight Diaries
Ditengah gempuran budaya korea yang melanda remaja di Indonesia tampaknya membuat ide-ide baru muncul pada remaja di Indonesia. Literasi yang dimiliki oleh remaja Indonesia mulai mencuat ke permukaan seolah berlomba-lomba menunjukkan kemampuannya. Walaupun bukan pada bidang ilmiah atau non fiksi, kontribusi remaja Indonesia dan minat literasi pada cerita fiksi mulai meningkatkan dengan adanya karya fiksi baru yang bermunculan. Salah satu bentuk cerita fiksi yang saat ini ramai pada kalangan remaja terutama Kpopers adalah alternatif universal atau sering disebut dengan AU. Cerita fiksi yang berkelanjutan ini ditulis dalam bentuk chat kemudian penulis akan mengunggah pada halaman X atau TikTok miliknya. Namun tidak hanya dalam bentuk chat saja, penulis juga akan menyelipkan narasi panjang untuk menjelaskan kejadian penting pada cerita.
Menjadi salah satu Kpopers di Indonesia penulis dengan nama pena Skysphire melihat peluang besar untuk mengembangkan bakat menuliskannya. Awalnya ia menulis pada halaman X pribadi miliknya, akan tetapi seiring berjalannya waktu cerita yang ia tulis menarik banyak peminat sehingga AU yang awalnya hanya ia tulis pada aplikasi X berhasil dipinang oleh penerbit.
Buku dengan judul "Midnight Diaries by Malioboro Hartigan" merupakan novel versi 2 dari Malioboro At Midnight. Pada buku ini menceritakan hubungan tokoh utama yaitu Malio dengan Sera. Selama menjalani hubungan dengan Sera, Malio tidak pernah menolak apapun yang Sera inginkan. Malio terlalu sayang dengan Sera sehingga semua keinginan Sera selalu ia berikan. Namun disuatu hari Sera menemukan sebuah buku dibawah kasur Malio yang membuat Sera penasaran dan ingin membuka buku tersebut, akan tetapi Malio menujukkan telunjuknya yang memberikan isyarat tidak. Sera merasa curiga dengan apa yang ada dalam buku tersebut, namun Malio tidak memberikan izin karena diary-nya bisa saja membuat Sera kecewa jika mengetahuinya. Karena diary ini adalah isi hati dari Malioboro Hartigan yang tidak pernah orang lain tau.
Novel dengan alur dan genre romance seperti ini sangat disukai oleh kalangan remaja saat ini. Konflik yang ringan namun menguras emosi pembaca nampaknya lebih menarik dari pada cerita yang berlarut dalam konflik dan berakhir menyedihkan. Identitas kucing hitam dengan nama Tronton dan telepon kaleng menjadi hal yang berbeda pada cerita ini. Pemilihan judul dan nama tokoh utama juga menjadi ciri khas tulisan fiksi saat ini.
Namun sayangnya pada buku Midnight diaries by Malioboro Hartigan hanya mengulas cerita Malioboro at Midnight. Walaupun sudah dijelaskan bahwasanya buku tersebut ditulis dari sudut pandang Malio, akan tetapi tidak ada perbedaan yang membuat pembaca terkejut dengan plot twist yang ada. Pada buku tersebut hanya ada berberapa bagian saja yang berbeda dan rasanya tidak cukup untuk pembaca, bahkan beberapa pembaca merasa kecewa karena alur yang mirip dengan buku versi pertama.
Komentar
Posting Komentar